laporan membuat blog heni

Selasa, 15 Januari 2013

SENJA PELANGGI BUMI BERNEO

    Di saat kakiku  menapak pertama di belahan bumi banua  ada banyak perjuangan dan doa yang menyertai,persahabatan,persaudaraan mewarnai perjuangan  menggapai harapan dan cita.
 Saat itu mentari redup tenggelam diujung barat merona memberi nuansa alam yang indah tatkala kuberjalan menapak pasir di Pantai Pagatan ,aku memandang sesosok rekan guru yang sudah tua dengan memakai tongkatnya berjalan pelan,wajahnya yang ramah,senyumannya lebar menghias wajah syahdunya.Saat itu kami sedang mengadakan acara sekolah dan menginap disana karena esok hari akan ke Batulicin.Aku menyapa dan bercerita banyak tentang keinginanku untuk melihat menganalisa,menghargai seorang sosok Guru perjuangannya yang luar biasa.Ku utarakan maksudku suatu saat aku akan menulis banyak perjuangan seorang guru yang ikut berjuang berperan dalam pembangunan bangsa Indonesia.Kadang aku minta nasehat bagaimana Bapak menjadi sosok panutan yang handal,mengapa wajahnya penuh senyuman,ramah dan sangat sabar,sedang aku kadang kebingungan mencari referensi bagaimana menghadapi kenakalan remaja d i sekolah masa kini,kepalaku kadang dibuat pusing oleh tingkah laku anak didikku saat itu.Aku banyak minta nasehat kepada Beliau bagaimana mengatasi semua itu dengan kesabaran.
    Anak didik dipundak mereka masa depan suatu bangsa dipertaruhkan,mereka harus menjadi penerus bangsa yang baik dan handal jujur ,disiplin dan bertanggung jawab.Dengan disertai iman kepada TUHAN ALLAH yang kuat maka segala sesuatu bisa berjalan dengan baik,Merupakan tanggung jawab kita semua agar masa depan bangsa Indonesia baik.Ditangan para Guru,Orang tua,masyarakat,dan Pemerintah harus saling menjalin kerjasama yang baik sehingga tercipta generasi pemuda-pemudi harapan bangsa yang hebat.
     Kita didik mereka dengan bumbu rasa cinta itu harus ada,terutama cinta kepada ALLAH YANG MAHA ESA,cinta sesama termasuk orang tua,saudara,teman-teman,dan rasa cinta pada bangsa dan negara.
     Tatakala kaki Pak Guru sudah tua,berjalan sudah susah tertatih-tatih menggunakan tongkatnya,rambut telah beruban,mata kabur,suara tak terdengar jelas lagi mereka masih memiliki kasih untuk tetap melayani dan mendidik dengan antusias.Saat sang istri menyapa tatkala badan Pak Guru ini mulai sakit,beliau memandang istrinya dengan senyum dan kasih,Ibu...aku mau pensiun tapi aku kasihan padamu jika belum cukup waktu pensiunku aku berhenti gajiku terlalu kecil dan sedikit untukmu.
    Kini beliau telah berpulang pada ILLAHI namun semangat berjuang,keramahannya,kesabarannya menginspirasi ribuan guru lain yang ingin berjuang terus untuk maju mendidik anak bangsa menjadi baik dan bisa sukses.
    Senja ketika aku berjalan di pantai Pagatan menginspirasi untuk menulis sebuah kenangan indah sosok pendidik yang baik,esok mentari masih ada dan akan terbit lagi...... Guruku.....Semangatmu selalu ada dihati kita semua  !!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda