laporan membuat blog heni

Kamis, 04 Juni 2009

BILA MENTARI TAK SEINDAH PELANGI

Hari telah menjelang tengah hari ketika redup mentari tertutup mendung berkabut,ku lihat air mata Ibu Haji menangis menbasahi pipi tangannya yang lembut mengusap linangan air matanya,aku menatap wajahnya yang lembut penuh keibuan,aku teringat sangat banyak beliau menolong aku yang merantau sendiri di Kalimantan,di Kota Hulu Sungai Utara ini.Kuingat ketika gaji pertama aku masih menjadi guru bantu ,dan CPNS disini kadang uangku tidak cukup untuk makan satu bulan,karena untuk transpot ke Banjar pulang pergi karena aku ibadah dan masih juga Kridit motor,kuputuskan pernah juga aku tinggal di sekolah karena tidak bisa membayar sewa kos.Pada siang hari aku sering membantu Ibu Haji menanam bunga-bunga kemudian aku ditawari ikut makan di rumahnya,nah...itu yang menyelamatkan aku bisa makan,sebetulnya aku sangat malu banget mengatakan ini.Tetapi aku menikmati kebersamaan keluarga orang-orang Banjar ini dengan mengamati suasana yang menyenangkan.Ketika siang hari tetangga kosku pernah datang ketika aku lagi menyiangi rumput-rumput di halaman rumah kosku dan dia bilang "YU...kamu bisa makan kah?"Apa yang kamu makan?"Aku memandangi tetanggaku sambil tersenyum kecil ehm...kamu lihat tanaman bayam dan daun-daun katu di halaman rumahkukhan ?jika aku sudah punya beras maka aku akan bisa makan saja dengan sayur-sayuran yang aku tanam ini.Pada suatu malam pintu kamarku di ketuk,seorang temanku dengan muka pucat bilang padaku punyakah nasi agar aku bisa buka puasa malam ini?Ya dengan sangat iba aku bilang aku hanya punya beras sebentar lagi akan aku masakkan untuk Bapak,tapi dengan terus terang aku bilang yang lainnya aku tidak punya ya cuma nasi saja...lauknya tidak punya.Dia bilang tidak apa-apa dan beliau bisa buka puasa . Perjuanganku sangat berat kadang aku hanya punya cabe dan garam dan untunglah di depan samping sekolahku ada pohon belimbing jadi aku cuma makan nasi,kubuat sambal cabe,garam dengan buah belimbing agar aku bisa makan dan kadang kupetik daun yang tumbuh disawah tetapi tidak bisa aku memasak seenak masakan ibuku di jawa.Kadang murid-muridku sambil senyum-senyum juga bertanya IBU dah sarapan pakai apa?Untuk apa belimbing itu Ibu?Orang di Kalimantan kebanyakan makan dengan lauk ikan dan pohon belimbing banyak tumbuh dan jarang mau makan padahal enak dan bervitamin banyak.Waktu itu terus berlalu tetapi kenangan walau sangat sedih sampai kadang aku sakit,tetapi tetap membuat aku tegar dan kuat,wah andai aku tidak sampai Kalimantan maka aku tidak punya cerita semenarik ini bukan?Itulah hikmah dan aku sambil belajar banyak untuk selalu bersyukur apa yang TUHAN beri,pengalaman yang indah,diteguhkan dalam kepercayaan,mengalami kebersamaan,rasa kekeluargaan. Kadang air mata menitik tetapi jika engkau punya senyuman yang manis dunia akan berseri dengan senyumanmu,berikan yang terbaik dalam kehidupan kita untuk saling mengasihi pada sesama dan mengasihi ALLAH kita yang di Sorga.Aku melihat dalam tangisan Ibu Haji ada senyuman tersungging juga di pipi,banyak masalah dan kita harus berkorban untuk bisa membahagiakan sesama ,dan TUHAN melihat jika hati kita baik maka pengorbanan itu tidak sia-sia tetaplah hidup dalam semangat untuk membahagiakan TUHAN dan sesama.......... Salam manis dari saudarimu Heni.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda