laporan membuat blog heni

Rabu, 18 Maret 2009

Tangan Kasih Ayah

Ketika ku masih kecil kusering diajak ayahku kekampung-kampung untuk datang ketempat orang yang sedang sakit,kadang kunaik bukit dan gunung yang tinggi ,kadang melewati jalan yang sangat licin.Kulihat tangan ayahku mengobati orang yang sakit dengan kasih,lembut dan senyuman ramah dan tulus.Dengan kasihnya ditatapnya pasien yang sakit,diobati dan dirawat dengan kasih sayang dan disapanya dengan keramahtamahannya yang besar.Kadang kujumpai pasien yang muntah darah hebat,sampai setengah ember darahnya,hiii jika aku sangat ngeri melihatnya,kadang ada yang seperti lepra disentuh dagingnya sudah mau berjatuhan,aku saja melihat rasa mau muntah dan mau pingsan saja,ada juga yang kena kanker kulit sekujur tubuhnya tumbuh bisul yang bernanah dengan lembut dan kasihnya ayahku merawatnya,kau bisa membayangkan aku sangat kalah dengan ayahku...dalam hatiku lebih baik aku disuruh mengecat pagar pintu rumah atau dinding ruang tamu atau ruang makan daripada berhadapan dengan orang-orang sakit yang mengerikan dan beragam penyakitnya.Ayah dan Ibuku dulu kerja di Rumah sakit sedang aku menjadi guru seni Kria di SMK3 Amuntai,kab HSU Kalsel.Sedang aku kuliah di IKIP Negeri Karang Malang JOGYA sekarang jadi UNY Jurusan Seni Rupa.Dari Kecil ayahku mengajariku untuk menolong sesama,bersikap baik,ramah dan taat beribadah.Kuingat saat di suatu pegunungan penduduk disana sehari-hari makanan pokoknya ketela yang direndam disungai dulu namanya gaplek dan dibuat tiwul dan dimakan sama gula merah atau kelapa muda dengan garam wah nyaman sekali rasanya apalagi jika di makan bersama-sama membuat perut cepat kenyang.Kami dimasakkan nasi dan sayur kubis atau kol yang dicampur dengan tempe dengan santan kental,ini masakkan khas pegunungan di daerah sana yang termasuk istimewa dan di buat sangat pedas dengan terasa asin dikit karena dicampur petai dan ikan asin ehm sangat lezat sebetulnya sangat sederhana sekali tetapi karena tetangga banyak berdatangan dan dimakan dengan kebersamaan dan kekeluargaan sehingga terasa sangat lezat di lidah..he..he kau tahu kuenya adalah kerupuk goreng yang warna merah putih,ada garis hijau dikit dan kue dari irut,balungprit,terkadang gayong rebus,secangkir kopi dan teh manis.Aku merasa kekeluargaan dan keakraban yang luar biasa dari orang-orang ini walau hidup di desa sebuah pegunungan yang tinggi dan terpencil tetapi semangat kebersamaan dan kerukunan sangat luar biasa..masih terukir indah dalam hatiku kenangan itu maka jadilah aku sosok yang tidak mau sombong dan berusaha selalu baik,menghargai orang lain karena semua yang kuraih adalah dari kasih ALLAH dan sesama,maka kita juga harus mengasihi sesama kita...terlebih YANG MAHA PENCIPTA,karena tampa ALLAH hidup kita tidaklah berarti apa-apa.Terlintas dalam anganku tadi sewaktu di ruang Guru bercanda jika dah sertifikasi mau beli mobil,rumah,melanjutkan kuliah ke S2,dan tersenyum lebih baik mengasihi sesama daripada harta dunia karena jika mati toh tidak dibawa ,umur kita tinggal berapa sich?dan teman-teman ketawa-ketawa.Dari kelembutan dan kasih seorang ayah,anak juga belajar untuk bisa lebih baik lagi.Jika kita belum cukup baik mari kita berusaha untuk baik caranya dengan rajin beribadah,supaya hati kita dibersihkan dari debu-debu dunia seperti rasa marah,dendam,benci,dan lain-lain dan diganti dengan sifat-sifat baik :saling mencintai ,kasih,saling menghargai ,lemah lembut ,kesabaran,dan lain-lain. Ukirlah firman ALLAH dalam hatimu ,buatlah berkenan hatiNYA,contohlah teladan -teladan para hamba TUHAN dan hormatilah orang tuamu seperti ayah dan Ibu yang membimbing engkau menjadi orang yang baik dan beriman baik.Salam dari Heni see you again....hpku o81328870131,087816198329

DANAU PANGGANG KOTA KERBAU RAWA

Salah satu kota kecamatan di kabupaten Hulu Sungai Utara,di propingsi Kalimantan Selatan di negara Indonesia adalah sebuah kota yang membentang dengan rawa-rawa yang luas dengan keindahan alami yang belum tersentuh kuat dengan mordenisasi kota,berdiri rumah-rumah yang terbuat dengan papan kayu yang berjajar di hulu dan pinggir-pinggir sungai dan kota yang berdiri di bentangan luas rawa-rawa. Penduduknya sebagian hidup dari berdagang dan nelayan atau mencari ikan,bertani dan banyak yang membuat hasil kerajinan tangan dalam pembuatan tikar yang diambil dari tanaman yang tumbuh dirawa-rawa yang disebut purun,selain dibuat tikar dibuat topi,keranjang atau bakul.Salah satu acara dan kebiasaan penduduk yang sangat terkenal adalah adanya lomba kerbau berawa karena kerbau ini hidup dibentangan rawa-rawa berair sehingga kerbau-kerbau ini sangat pintar berenang .Lomba kerbau berawa biasanya dilaksanakan ketika musim kemarau tiba karena air agak menyusut.
Beberapa waktu lalu kami ke kota Danau Panggang satu rombongan untuk Sosialisasi ke sekolah-sekolah SMP di sana yang terletak di bentangan rawa-rawa,tetapi di halamannya sekolah tumbuh bunga-bunga lotus yang sangat indah dan menawan,kami menemui seorang nelayan yang membawa ikan satu perahu kecil yang namanya jukung,Bapak tadi menjala ikan nila yang lumayan besar-besar ikannya dan yang diperoleh ditengah-tengah rawa.Wah lumayan juga masih pagi hari sudah mendapat uang banyak dari hasil keringatnya,asal mau bekerja keras saja.kami menapaki rumah kerumah dengan papan kayu yang terbuat dari kayu ulin yang tahan dan kuat diair seperti besi saja kekuatannya,kemudian kami juga menjumpai pengrajin-pengrajin tikar dan melihat pengolahan,dan saya lihat purunnya seperti bambu air,kemudian dikeringkan dan diolah di mesin.Setelah sosialisasi kami mampir kesebuah warung di pasar Danau Panggang ,wow nyamannya setelah jalan-jalan kami mengisi bensin karena kelaparan dan agar perut menjadi terisi dan kenyang ,setelah selesai banyak senyum mengembang dan kulihat aktivitas penduduk yang beragam dengan kesenian dan mata pencahariannya yang beraneka pesona,Andai banyak sentuhan seni lagi dan ditambah dengan tangan-tangan terampil tentu lebih indah dan mempesona lagi. Sebuah Kota walau di bentangan rawa tapi jika kita bisa menengok betapa indahnya dengan penduduknya yang beribadah kuat ,kesenian yang sangat menarik dengan musik madihin yaitu musik pepadahan yang sifatnya memberi tahu orang tentang cara -cara bermasyarakat,bercocok tanam,penyelesaian masalah hidup agar sejahtera,ditambah dengan kesenian kerbau rawa yang sangat menarik,karena kerbau kok bisa hidup diair rawa-rawa dan dibuat perlombaan seperti karapan sapi di Madura tetapi ini dilaksanakan di sebuah rawa-rawa yang membentang luas.Kubuat kenangan indah pada kota ini banyak hal yang perlu dibenahi dan dimajukan pada kota ini terutama dalam hal pendidikan agar lebih maju dan mempesona dalam kebudayaan masyarakat dengan iman yang kuat.Mari kita majukan bangsa ini dengan pesona keanekaragaman budaya dan pesona alam yang elok.

Rabu, 11 Maret 2009

KERUDUNG CINTA

Senyuman itu sangat manis dan menawan meruntuhkan setiap hati 1000 lelaki yang menatapnya...he...he:" kamu memakai apa di kepalamu itu?"ini yang dinamakan kerudung cinta sambil masih tersenyum manis banget dan mengembang lebar tersungging di lesung pipinya.Ku tatap keramah tamahan yang tulus terpancar di wajahnya. Hari itu ada suatu perayaan di lapangan Pahlawan kota Amuntai dan ada acara gelar pameran dan upacara bendera digelar dengan sangat meriah.
Pagi itu aku datang kubawa sebuah kerudung biru muda sangat serasi dengan pakaian seragamku,aku terburu-buru datang akan mengikuti kegiatan upacara disini sambil tersenyum pada teman-temanku dan kubilang:"maukah membantu aku memakaikan kerudungku ini?"Ah ...temanku kaget kamu mau pakai kerudung?"kenapa tidak kataku nanti akan tambah manis apalagi ditambah kupakai kaca mata hitam...seruku.Dengan dibantu teman-temanku dipakaikan kerudungku dan ditariknya aku didandani di bawah pohon jati dan di balik mobil yang diparkir di dekat jalan,kemudian aku memasuki lapangan upacara dengan dituntun kedua temanku sambil ketawa kecil karena melihat tingkahku yang lucu banget yang menarik perhatian karena aku tidak pernah memakai kerudung karena aku ini beragama Kristen,kemudian memakai kaca mata hitam dan mengikuti upacara bendera...bukan apa -apa cuma aku membuat sesuatu yang menyenangkan karena ada kebersamaan dan membuat senyum-senyum mengembang.Ketika berjalan melewati sekelompok orang yang berdiri temanku bilang:"kau lihat orang yang kita liwati barusan?"tidak ..kataku itu Bapak Kepala Sekolah...o..o.. aku tidak lihat orang aku memakai kaca mata hitam,sambil senyum itu masih mengembang dan Kepsekku melihat tertawa geli.
Usai upacara kami melihat pentas tarian itik Amuntai,yang dibawakan anak-anak tk yang begitu menawan dengan lenggak-lenggok goyangannya yang gemulai.Tarian ini diambil dari kebiasaan masyarakat Amuntai yang senang memelihara itik karena sesuai dengan keadaan daerahnya yang berawa-rawa.Dari itik-itik ini banyak masyarakat yang kreatif memanfaatkan hasil peternakan itik menjadi dendeng itik,kerupuk itik,sate itik,bebek goreng,itik panggang dan dari sana terinspirasilah sebuah tarian itik .Setelah tarian tarian itik ada juga tarian selamat datang di kota Amuntai yang digelar sangat bagusnya. Usai pentas seni kami melihat-lihat pameran yang digelar di stand-stand menggelar bermacam-macam hasil kerajinan dari masyarakat di wilayah Amuntai,diantaranya kerajinan rotan berupa lampit,keranjang-keranjang dari rotan,kursi mebel rotan,tas dari rotan,topi,kipas dan lain sebagainya.Selain dari rotan ada juga yang berasal dari purun yaitu hasil kerajinan tikar,tas,topi dan hasil-hasil makanan yaitu kerupuk pipih Amuntai,dan dendeng dan roti sagu dan kue cincin yaitu kue yang bentuknya bulat ada lobang 3 di tengahnya terbuat dari tepung bunga lotus atau palilak,atau batang tanding,kenapa disebut batang tanding karena dia selalu menandingi naiknya air semakin dalam air semakin panjang batangnya,tepung buahnya bisa dibuat kue dan batangnya biasanya dibuat sayur khas Banjar.
Kami pulang dari mengikuti upacara dan pameran kerajinan dengan membawa oleh-oleh kerupuk itik yang kami goreng ternyata enaaaaak tenan..yes.Salam Heni di Amuntai sebagai staf pengajar di SMK3..daaa

REMBULAN JATUH DIMALAM MAULUDAN DI AMUNTAI

Aku susuri jalan di gelapnya malam di kota AMUNTAI,kulihat sinar rembulan jatuh indah menerawang memantul jatuh di beningnya sungai Pariwara,kupandangi awan-awan berkabut tipis dengan hiasan bintang-bintang di langit.Kupandangi kota ini sangat elok di malam hari dengan kelap kelip lampu listrik yang menghiasi indah kota ini,banyak orang berlalu lalang karena malam ini perayaan Mauludan di Kabupaten dan masjid Raya Amuntai.Mereka memakai baju jilbab berwarna warni dan baju koko dikenakan kaum laki-laki lengkap dengan kopiahnya.
Sangat ramai dan meriah acara itu dilaksanakan,aku melihat banyak acara digelar,ada musik terbangan dengan penyanyi remaja puteri dengan mengenakan pakaian seragam dan berjilbab membawa terbangan sambil menyanyi kasidahan,dan lagu-lagu bernuasa Islami,dan tentu dengan ceramah agama.Aku melihat di kejauhan sambil kupandangi kota ini yang sangat elok dan menawan di malam hari,ditengah kota ada taman dengan air mancur mengalir menambah kesejukan dan rasa damai di kota ini,kulanjutkan perjalananku berkeliling kota karena setiap malam Kamis di sini juga ada pasar makanan ringan atau sering disebut wadai,aku sangat suka membeli makanan kas desa yaitu keripik singkong dan keripik pisang,tape dan sayur dan buah-buah walau hanya satu buah nanas dan pisang 1o biji dan kadang buah kelapa muda.Wah rame benar malam ini kusempatkan jalan-jalan menikmati keindahan kota dan melihat perayaan Mauludan di kota ini yang di gelar rame dan meriah sambil kunikmati malam pasar Kamis di Amuntai. Malam indah dan rembulan masih bersinar ceriah dengan awan -awan putih berarak...sangat indah seindah kecantikan kota ini...penduduknya juga cantik dan menawan dalam iman dan ibadah.Salam dari Heni .......da a