MENITI KEBAHAGIAAN
Lalulalang anak-anak berjalan saat istirahat sekolah tiba,dikeringat mengucur deras dan rasa lelah saat perut mulai keroncongan,biasanya aku memesan segelas kopimik dan sepiring nasi soto Banjar.Ibu di kantin ini orangnya ramah dan masakannya lumayan enak,saat itu aku masih jomblo alias menjadi gadis lajang ,sambil makan biasanya kami ngobrol saat itu aku diceritai anak gadisnya Ibu kantin ini yang telah menikah dapat orang kaya dan acara pestanya begitu meriah,dia merasa bangga dan saat melirik dan menatap aku dia berbisik katanya ,bagaimana jika ibu Guru ini kubawa keorang tua alias dukun biar cepat laku seperti anaknya yang telah menikah tadi,,dia menatapku dengan iba karena saat itu usiaku 40 tahun dan sambil masih senyum kujawab pertanyaannya ,"biar aja TUHAN di Sorga yang akan menolongku,Ibu.
Kejadian dikantin sekolah telah berlalu beberapa bulan dan kudengar lagi cerita anaknya Ibu kantin baru 4 bulan menikah mereka telah bercerai lagi,kata Ibu kantin anaknya tidak tahan akan perlakuan suaminya yang tadinya lembut berubah menjadi kasar,akhirnya dia ganti suami baru lagi,yach itulah hidup ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda