laporan membuat blog heni

Kamis, 12 Februari 2009

MENCARI JEJAK SANG ARJUNA

Siang itu jam terakhir disekolahku dan aku telah selesai mengajar,masih ada waktu 2 jam pelajaran sebelum sekolah ini pulangan..kusempatkan jemariku menari diatas keybot komputer disekolahku.Temanku dikantor menyapaku dengan senyumannya yang mengembang manis dan bilang:"wah..wah kamu sekarang jadi penulis cerpen ya..,beralih profesi nich.."Bu Rien mendekat dan mengeret kursi dia ikut duduk disampingku..:"judul cerpen apa yang sedang kau tulis dan buat?"dan teman lain yang duduk dibelakang berbicara menyela dan aku menjawab dengan tetap tersenyum:"Mencari jejak Arjuna..."jawabku.Hai kapan ketemunya dengan Arjuna jika hanya mencari jejaknya saja?Sekarang saja kamu masih sendiri dan belum ketemu-ketemu Arjunanya... seru temanku memprotesnya dari belakang dan aku hanya meringis sambil tersenyum oh ya..ya he..he tetapi kujawab juga pertanyaannya,..".saya tidak boleh putus asa dalam mencari Arjunanya khan masih ada kesempatan dan hari esok...lha nanti jika sampai mati belum ketemu Arjunanya gimana..?"Temanku Pak Paino yang masih sekolah S2 ketawa..tetapi aku masih bisa jawab dan berkata: "jika sudah mati tinggal dikubur saja...khan beres"kujawab dengan ketawa ketika diejek dan dicemes dengan perkataan aku masih bisa menjawab dengan sangat polosnya dan humoris..Pikirku dalam hati...Arjunanya ini masih banyak alasan sich..katanya yang tidak punya duit untuk pinangan,ada yang mau oke... pacarnya memberontak dan protes setelah tahu akan sangat bahagia bersamaku he..he sehingga sampai saat ini aku masih jomblo...
"Aku sangat berbakat dalam menulis tetapi tidak ada waktu..dalam membuat cerpen."kata Bu Rien bicara kepadaku sambil mengamatiku kutak katik naskah yang langsung kutulis begitu saja lewat pikiran di kepalaku...IBU...jawabku saya juga cuma punya waktu sedikit untuk menulis apalagi dirumah tidak punya komputer atau lektop hanya ada di sekolah saja.Dari ruang Guru aku mengetik sempat terganggu oleh suara ketawa ngakak teman-temanku kulihat Pak Paino ini mukanya masam sedang dikerjain teman-temannya Guru cewek yang sebenarnya menyanjung cuma dia cepat tersinggung,"Wah..Bapak ini sebentar lagi jadi calon Dosen ya...dia marah -marah,sambil teriak,"jangan menghina aku" sampai berulang-ulang...kubawa selembar kertas koran dan kudekati Pak Paino ini dan kutipasi kepalanya sambil kuberbisik pada teman-teman"biar dingin... kepalanya ...Pak Paino ini sedang dikelilingi Guru-guru cewek sambil ketawa-ketawa.Kenapa dia tadi bermuka masam Pak Paino ini kataku pada salah seorang Guru cewek temanku...Bu Juliet Ehm...dia ini baru kalah tadi istirahat dia kalah dalam bermain domino tiga set langsung denganku makanya mukanya masam seperti itu...he..he dan belum bisa mengalahkanku..Kata temanku..tetapi bermainnya buru-buru usai karena Bapak Kepala sekolah lewat dan kartu domino dikepak cepat-cepat..takut ketahuan,tapi biasanya sangat lucu permainannya karena sambil seperti pelawak aksennya seperti wajah diperotkan dengan lidah menjulur-julur sehingga semua senyum..."Ibu..kata muridku kepada temanku melihat gurunya bermain kartu ... kenapa ikut bermain seperti itu...."ini cuma permainan bukan dengan uang...masih dengan ketawa....
Kapan mencari jejak Arjuna...pikirku entar ku break dan istirahat sebentar dan aku lebih baik ketawa dulu dengan teman-temanku ..he..he

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda